Keren juga ya sepeda pakai ban motor, terlihat gambot tuch sepeda. Memang efek sepeda pakai ban dan velg motor tentunya tenaga yang dibutuhkan untuk mengayuh jadi lebih berat.
Seperti pada sepeda satu ini pakai ban motor,yang diperlukan kalau sepeda mau pakai ban motor cukup ganti velg, jari2 dan tentunya ban motor juga toch…monggo dilihat galerinya semoga bisa menginspirasi sampeyan.
Jari-jari sepeda merupakan salah satu komponen unik dan menarik secara fisika, matematika, dan mekanika pada sepeda. Bentuknya yang kecil dan tipis seperti lidi, tetapi menjadi salah satu komponen yang menopang seluruh beban dan tekanan pada sepeda.
Baca Juga : Segini Harga Reparasi Velg Sepeda: Panduan untuk Kamu yang Ingin Perbaiki Velg
Dibalik simplenya bentuk dari jari-jari sepeda, ternyata menyimpan banyak pengetahuan dan informasi yang menarik untuk diketahui. Mulai dari bentuk, ukuran dan pola pemasangan jari-jari pada sepeda, memberikan kemampuan sepeda yang berbeda. Banyak penelitian ilmiah yang dilakukan untuk menganalisa pengaruh jari-jari pada sepeda, karena jari-jari mengandung unsur angka dan tekanan yang bisa dikuantifikasi secara ilmu pasti. Memahami secara menyeluruh tentang jari-jari sepeda sangatlah sulit (bagi saya), tetapi kali ini saya berbagi informasi dasar tentang jari-jari yang mungkin bisa berguna.
Jenis jari-jari sepeda berdasarkan bentuknya
Straight/plain-gauge spokes
Jenis jari-jari yang memiliki tebal atau lebar yang sama sepanjang batang jari-jari. Umumnya memiliki ketebalan atau lebar 2mm atau 14-gauge. Murah dan simple, tipe jari-jari ini sering dipakai pada roda sepeda yang tidak terlalu mementingkan berat., seperti BMX heavy duty, sepeda gunung atau touring. Pada saat bersepeda dengan jari-jari Straight-gauge, sepeda akan terasa lebih kokoh karena bentuk dan penampang jari-jari sepeda yang lebih tebal.
Single-butted spokes
Jenis jari-jari sepeda yang sedikit lebih tebal di bagian leher atau ujungnya (di ujung arah dalam, ke arah hub sepeda), sehingga membuat roda yang lebih kuat/kokoh dan kaku, karena memiliki penopang yang lebih lebar. Walaupun jarang, jenis Single-butted cocok untuk dipakai pada kegiatan sepeda yang berat dan esktrem. Bobot jari-jarinya lebih berat dibandingkan double-butted dan plain gauge.
Double-butted spokes
Jari-jari sepeda yang bentuknya menipis di tengah, atau kelihatan lebih tebal di kedua https://wowbudgethotel.com/special-offers/ ujung-ujungnya. Contoh: tebal di ujung 2mm, lalu menipis menjadi 1.8mm di tengah, dan menebal lagi menjadi 2mm di ujung lainnya, sering diistilahkan dengan kode 2.0/1.8/2.0 (atau 14/15 gauge). Yang biasa ditemui juga adalah 1.8/1.6/1.8 (15/16 gauge). Tujuannya adalah untuk mengurangi berat dari jari-jari sepeda, dan juga mengurangi kekakuan roda sepeda, tanpa terlalu mempengaruhi kekuatan roda. Jenis jari-jari sepeda ini, kurang cocok dipakai pada sepeda gunung, atau sepeda yang banyak menerima tekanan atau hentakan pada rodanya. Harga dari jari-jari double-butted ini biasanya lebih mahal dibandingkan dengan plain gauge atau double-butted.
Triple-butted spokes
Jari-jari sepeda Triple-butted memiliki dimensi yang berbeda pada kedua ujung dan tengahnya. Contohnya jari-jari DT Alpine III, pada ujung kepala tebal 2.34mm (13 gauge), di tengah 1.8mm (15 gauge), di ujung bagian drat 2.0mm (14 gauge). Jari-jari triple butted memiliki kelebihan gabungan antara singe dan double butted, sehingga sangat kuat dan tahan lama, cocok dipakai pada sepeda tandem ataupun sepeda touring dengan muatan berat.